Sabtu, 29 Desember 2012

Ultrabook atau Laptop Gaming ?? Anda yang harus menentukannya..!



Ultrabook atau Laptop Gaming ?? Anda yang harus menentukannya..!

Jika anda gemar memakai alat2 elektronik seperti laptop, tentu anda akan sulit untuk memilih anata ultrabook atau laptop gaming.. sebelum mengulas lebih lanjut ada baik ny akita mengerti lebih dahulu pengertian kedua perangkat tersebut.. Ultrabook adalah Sebuah subnotebook dengan jenis yang lebih tinggi, dengan bentuk fisik yang lebih tipis tetapi dengan kinerja yang bagus juga tentunya. Sedangkan, Laptop gaming adalah sebuah laptop yang digunakan untuk bermain game2 besar,, maka untuk menjalankan game2tersebutdiperlukan hardware yang bagus juga tentunya, sehingga membuat laptop gaming menjdai tebal dan berat.

            Logikanya, jika anda menginginkan sebuah laptop yang dapat di bawa kemana-mana atau traveling, tentunya anda akan memilih laptop yang ringan bukan, tetapi jika laptop tersebut ringan tentunya hardware yang berada di dalam laptop tersebut lebih kecil dan tidak memaksimalkan hardware yang ada di pasaran, sehingga apabila anda ingin memainkan game yang besar juga tidak bisa.

            Ideal nya jika anda hanya memakai di rumah,, pergi kesekolah, mengetik, mengedit video dan memainkan game-game kecil saja maka ultrabook lah yang anda butuhkan.

            Sekarang saya akan membandingkan sebuah ultrabook dan laptop gaming.. yaitu  MSI GT70 Dragon Edition ($2,888) dan Acer aspire S7-391-9839 ($ 1649.99).. sekarang mari kita ulas satu persatu laptop mahal ini..

            MSI GT70 Dragon Edition ($2,888)




  • Windows 8
  • The latest 3rd generation Intel® Core™ i7 Processor
  • 17.3" Full HD (1920x1080) anti-glare LCD panel in LED backlit
  • Killer™ DoubleShot for high-performance Wi-Fi and Ethernet for online gaming
  • High-end NVIDIA® GeForce GTX 675MX discrete graphics card (with GDDR5 4GB VRAM) provides great detail images quality
  • Super RAID with 2 SSD RAID0 gives you over 1000MB/s storage speed!!(option)
  • A Keyboard made just for gamers by SteelSeries
  • Exclusive TDE technology to speed up the performance easily
  • Exclusive Audio boost design for crystal clear audio fidelity
  • Sound by Dynaudio for extreme audio performance
  • 16GB 1600MHz DDR3
           
           Acer aspire S7-391-9839 ($ 1649.99)




Windows 8 - 64-bit version - 1.9GHz Intel® Core™ i7-3517U Processor (4MB Intel® Smart Cache), with Intel® Turbo Boost technology up to 3GHz) - 4GB DDR3 SDRAM - 256GB solid state drive - 13.3" Full HD multi-touch display (1920 x 1080) - Intel® HD Graphics 4000 - Mobile Intel® HM77 Express - built-in Acer 3DSonic stereo speakers - Dolby Home Theater® v4 audio enhancement - webcam - multi-gesture touchpad - Acer Invilink™ Nplify™ 802.11a/b/g/n Wi-Fi Certified™ with support for Acer SignalUp™ wireless technology - Bluetooth® - HDMI® - USB - 2-in-1 card reader - 4-cell battery - 1-year limited warranty. Color: white
           
            Ulasan sedikit MSI GT70 Dragon Edition ($2,888

            Seperti yang kita ketahui bahwa MSI adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kartu grafis dan motherboiard yang cukup spektakuler. Sekarang MSI terjun untuk membuat laptop gaming. Dengan prosesor CPU i7 Ivy bridge, SSD dalam RAID dan kartu grafis yang bagus juga tentunya. MSI GT70 Dragon Edition adalah salah satu  laptop gaming yang spektakuler yang pernah di produksi oleh MSI,, laptop ini di dukung oleh spesifikasi yang high end / enthusias laptop ini dilengkapi oleh blu-rays dan batre 7800mAh, sehingga membuat laptop ini memiliki berat 3.9 kg.

            Jika melihat dari dekat keyboard sangat nyaman untuk si gunakan. Touchpad terpisah dari tombol kiri dan kanan. Di laptop ini juga di suntikkan kartu grafis Nvidia gtx 675nx GPU dengan memori gddr5 4Gb juga dengan layar 17 inchi yang akan memanjakan mata anda untuk memainkan game dan menonton film.

            Ulasan sedikit Acer aspire S7-391-9839 ($ 1649.99)

            Ultrabook acer ini memiliki layar anti gores Gorilla Glass 2 tutup, aluminium unibody chassis dan desain 0,47 inci tipis, S7 Aspire tidak diragukan lagi Ultrabook Acer yang terbaik. Pada kenyataannya, ini adalah laptop Windows terbaik dimana kita menginginkan sebuah ultrabook yang handal. Sama hal nya dengan MacBook Air, ultrabook Acer menawarkan tampilan yang sangat minimalis .

Ultrabook ini telah dibungkus dengan 1,9-GHz Intel Core i7-3517U prosesor, 4GB RAM dan SSD 128GB ganda.

Sekarang inilah saat yang di tunggu-tunggu yaitu Perbandingan dari kedua produk tersebut.!
Pada laptop msi di atas telah di sisipkan Super RAID with 2 SSD RAID yang sangat cepat hingga 1000mb/s seedangkan pada ultrabook produksi acer ini hanya ssd biasa. Pada ultrabook acer ini sengaja mengunakan ssd biasa agar dapat menekan ketipisan dari produk tersebut. Ssd akan sangat berperan dalan menjalankan laptop mulai dari keadaan mati hingga menjalankan berbagai macam aplikasi. Sekarang keputusannya ada di tangan anda apakah anda membutuhkan kecepatan untuk membuka file-file pada laptop, menjalan kan berbagai macam program , atau setrelah anda mematikan laptop akan membutuhkan kecepatan untuk menyalakan laptop dengan kecepatan tigakali lebih cepat..!

            Kedua produk tersebut sama-sama menggunakan prosesor i7 dengan turbobus yang sangat tinggi. Sudah jelas sekali bahwa laptop MSI adalah pemenang nya karena menggunakan versi yang lebih tinggi yaitu 3630 dengan quad core sedangkan ultrabook acer memiliki versi 3517. Ini bukan berarti bahwa ultrabook ini lambat. Hanya saja untuk keperluan selain game ultrabook ini sudah lebih dari cukup.

Laptop MSI ini menggunakan dvd rw yang cepat yaitu bluray sedangkan ultrabook acer ini tidak memiliki ny karena untuk membuat produk tersebut lebih tipis dan ringan tentunya.

Resolution/Screen

Baik GT70 dan S7 sama-sama memiliki layar  1920x1080p. Resolusi ini sering dikenal sebagai Full HD, dan sangat cukup besar. S7 ini memiliki layar 13 inci, sedangkan GT70 memiliki layar 17.3 inci.

Untuk RAM

Pemenang adalah GT70 dengan 16GB RAM nya. The GT70 juga diupgrade untuk memiliki 32GB, sedangkan Zenbook hanya dapat memiliki 4GB. RAM Zenbook ini juga dibangun ke motherboard, sehingga Anda tidak dapat menambah atau mengambil RAM apapun.

Untuk Graphics

GT70 disuntikkan NVIDIA® GeForce GTX 675MX. Kartu ini jauh lebih kuat daripada terintegrasi Zenbook ini 4000 grafis HD. Keduanya sama-sama menjalankan Direct ini GPU, X 11 sebagai lawan intel sebelumnya Direct X 10 grafis Terpadu. Untuk melihat Intek HD 4000 dapat dilihat di link berikut ini.


 Untuk Gaming

 GT70 menghancurkan S7 dengan itu RAM superior, CPU, dan GPU. The GT70 bisa bermain game apa saja keluar di pasar sampai saat ini. Tapi ini tidak berarti bahwa S7 tidak bisa memainkan game. S7 sepenuhnya mampu bermain game juga. Satu-satunya hal yang tidak bisa bermain adalah merek game baru yang memanfaatkan teknologi kartu grafis terbaru. Permainan yang lebih tua seperti World of Warcraft, dapat dimainkan dengan baik.

Kuliah/Sekolah

Karena S7 menggunakan watt yang jauh lebih rendah daripada GT70, S7 akan memiliki daya tahan baterai yang jauh lebih tinggi. S7 juga sangat kecil dan dapat dengan mudah masuk ke dalam ransel apapun dan juga satu hal yang tidak boleh dilupakan yanitu S7 merupakan ultrabook dengan touchsreen, sehingga anda akan sangat puas dan sangat mudah untuk mengopersikannya, sedangkan GT70 baik akantetapi tidak cocok. Keduanya juga memiliki back-lit kunci untuk  menerangi dalam kondisi gelap. Membawa laptop GT70 ditambahlagi dengan berat buku atau hal-hal lain mungkin sangatlah rumit bagi sebagian orang. S7 ini sangat ringan dan kecil, sehingga tidak akan sangat rumit sekali.

Sekarang Giliran anda yang menentukan !!

Entah apapun merk dan jenis laptop gaming dan ultrabook yang ada dipasaran tergantung selera dan kondisi keuangan anda. Tidak tergantung pada produk diatas, pada produk diatas saya mengambil bebrapi produk yang kelas highend agar dapat menjelaskan nya dengan lebih mudah dan mudah untuk dipahami. Jika anda hanya diam dI rumah dan tidak bepergian kemana-mana maka laptop gaming lah yang anda butuhkan, karena laptop gaming dapat digunakan sebagai pengganti desktop. Tetapi jika anda masih kuliah atau sekolah dan tidak menginginkan sesuatu yang beratditambah lagi dengan buku-buku yang tebal-tebal maka ultrabook lah yang anda butuhkan..
           
           




Rabu, 26 Desember 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A,B,C) BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH



PENGARUH PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A,B,C)  BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH

NAMA                       : HASAN WIJAYA SILALAHI
KELAS                      : 1KB04
NPM                           : 23112350
MATERI                   : PENGARUH PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A,B,C)  BAGI ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH

DOSEN                      : IRA WINDARTI





UNIVERSITAS GUNADARMA
2012/2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan kita semua kesehatan ,dengan beriringan dengan doa dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Sosial Dasar ini dengan baik . Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen yaitu ibu Ira Windarti  yang telah memberikan tugas makalah yang membahas tentang Pengaruh Pendidikan Kesetaran (paket a,b,c) bagi anak-anak putus sekolah ”.Walaupun ada sedikit kekurangan dalam penulisan ini harap Ibu dosen dapat memakluminya karena saya masih dalam proses belajar dan akan terus memperbaikinya .Saya mohon Ibu dapat memeriksa dan melihat hasil tulisan saya.
Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak teima kasih kepada orang-orang yang telah mempostingkan materinya pada blog.










 Depok,   November 2012



                                                                                                                 Penulis  
Hasan Wijaya Silalahi


BAB 1   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru...yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum.


Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.


Guru, digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya...sedemikian juga pemerintah. banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.


1.2   MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan seseorang mempelajari Pendidikan adalah agar dapat mengetahui cara-cara dalam mempelajari sesuatu yang baru dan real tentunya,, pendidikan dapat membantu seseirang memahami objek2 yang asing bagi mereka.


1.3  RUMUSAN MASALAH

        Dalam makalah ini ,saya  membatasi pembahasan saya berikut adalah batasan-batasan saya dalam menulis makalah ini:

1.      Pengertian pendidikan kesetaraan
2.      Tempat Pembelajaran
3.      Standar Kompetensi
4.      Karakteristik Sasaran Pendidikan Kesetaraan
5.      Macam-macam pendidikan kesetaraan
6.      Kualitas Lulusan Pendidikan Kesetaraan
7.      Sasaran Pendidikan Kesetaraan
8.      Sasaran Pencapaian
9.      Tujuan Pendidikan Kesetaraan
10.  Kualifikasi Akademik



BAB 2 ISI



2.1   Pengertian Pendidikan Kesetaraan
                Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal yang ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah. Biasa dikenal dengan nama Kejar (Kelompok Belajar) Paket A untuk setara SD, Paket B untuk setara SMP, dan Paket C untuk setara SMA. Ada juga Program Keaksaraan Fungsional (KF) untuk melayani warga yang buta huruf.
                Pendidikan kesetaraan dengan slogan “Menjangkau yang tidak terjangkau” berupaya memberikan layanan pendidikan bagi warga yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal dengan berbagai alasan. Ada anak usia sekolah yang putus sekolah karena kendala biaya, ada juga orang dewasa yang sudah bekerja, dan berbagai latar belakang yang lain.
                Dalam pendidikan kesetaraan selain diberikan materi ilmu pengetahuan juga diberikan materi kecakapan hidup (life skill). Diharapkan dengan adanya kecakapan hidup ini warga belajar akan mampu mandiri dan mampu menciptakan lapangan usaha bagi diri mereka sendiri. Adapun kecakapan hidup yang diberikan tergantung pada karakteristik tempat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kecakapan hidup ini bisa berupa perbengkelan, kerajinan tangan, peternakan maupun pertanian.
                Pelaksanaan pembelajaran untuk pendidikan kesetaraan tersentral dalam PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ada di setiap Kecamatan. PKBM ini bisa membawahi beberapa kejar yang ada di masing-masing desa dalam kecamatan tersebut. PKBM memberilan layanan pendidikan kepada masyarakat dimulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), KF (Keaksaraan Fungsional), Paket A, Paket B, Paket C, dan KBU (Kelompok Belajar Usaha). Selain itu sebuah PKBM juga dilengkapi dengan TBM (Taman Bacaan Masyarakat).
                Pembelajaran dalam pendidikan kesetaraan ini tidak bisa disamakan dengan sistem pembelajaran di sekolah formal. Pada pendidikan kesetaraan, sistem pembelajaran cenderung luwes sesuai dengan kesepakatan Penyelenggara PKBM dengan warga belajar. Hal ini dikarenakan warga belajar tidak mungkin mengikuti pembelajaran di pagi hari, mereka harus bekerja atau memiliki kesibukan lain.
Ketentuan mengenai kesetaraan ini diatur dakan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26, ayat (6):
“Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.”
Paket-paket pendidikan kesetaraan dirancang untuk peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan tiga pilar kebijakan Pembangunan  Pendidikan  beserta  indikator kinerja kuncinya.  Ketigapilar kebijakan tersebut adalah:
1.      Pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
2.      Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan
3.      Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Untuk perluasan akses pendidikan non-formal kesetaraan, pemerintah telah  membentuk   Direktorat  Pendidikan  Kesetaraan   yang  tadinya berupa   sub – direktorat   pada    Direktorat   Pendidikan   Masyarakat, dikukuhkan  melalui Program pendidikan  kesetaraan  telah  berperan penting dan sangat signifikan dalam   memberikan  layanan  pendidikan  bagi   mereka   yang  putus sekolah,  anak-anak   yang   kurang   mampu,  anak-anak   dari   etnis minoritas,  anak-anak  di  daerah   terpencil,  anak-anak  jalanan,  dan peserta didik dewasa.
Kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/IMTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik.
Hasil pendidikan nonformal dapat sihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan (UU No 20/2003 Sisdiknas Psl 26 Ayat (6).
Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B, atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang setara dengan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja






2.2     Tempat Pembelajaran
v  Proses belajar mengajar dapat dilaksanakan di berbagai tempat yang sudah ada baik milik pemerintah, masyarakat maupun pribadi, seperti Pusat Pelatihan, balai desa, tempat peribadatan, gedung sekolah, rumah penduduk dan tempat-tempat lainnya yang layak. Sementara penyelenggaraan dilakukan oleh satuan-satuan PNF (Pendidikan Non Formal) seperti:
v  Pusat kegiatan Belajar Masyakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kelompok Belajar, Organisasi keagamaan, Pusat Majelis Taklim, Sekolah Minggu, Pondok Pesantren, Organisasi sosial Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan badan hukum dan usaha, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Diklat di departemen-departemen lain.

2.3     Standar Kompetensi
v  Standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai sama, perbedaannya pada proses pembelajaran yang menekankan pada kemampuan belajar mandiri setara memberikan akan pengakuan terhadap pengetahuan dan kecakapan hidup yang diperoleh seseorang baik secara secara mandiri atau pun dari nara sumber lain melalui sistem tes pengakuan (tes penempatan).
v  Kecerdasan lain disamping kecerdasan logika- matematika (cerdas bahasa,cerdas alam, cerdas musik, cerdas ruang/gambar, cerdas kinestetika, cerdas intrapersonal) dapat dihargai.

2.4     Karakteristik Sasaran Pendidikan Kesetaraan
            Kelompok Usia  15 – 44 tahun, yang terdiri dari dua kelompok :
v  Kelompok usia 13-15 tahun (3 tahun di atas usia SD/MI) terdapat 583.487 orang putus SD/MI, dan 1,6 juta lebih yang tidak sekolah SD/MI.
v  Kelompok  usia  16-18  tahun  terdapat 871.875 orang putus SMP/MTs, dan 2,3 juta lebih yang lulus SD/MI tetapi tidak melanjutkan ke SMP/MTs.

2.5  Macam-macam Pendidikan Kesetaraan

PAKET A
1.       Belum menempuh pendidikan di SD, dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
2.       Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
3.       Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum,          dan keyakinan)

PAKET B
1.       Lulus Paket A/ SD/MI, belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas            kelompok     usia 15-44 tahun.
2.       Putus SMP/MTs,
3.       Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
4.       Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum,              dan keyakinan)
PAKET C
1.       Lulus Paket B/SMP/MTs,
2.       Putus SMA/M.A, SMK/MAK,
3.       Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
4.       Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial, hukum dan keyakinan



2.6   Kualitas Lulusan Pendidikan Kesetaraan
        Komponen pengembangan keterampilan hidup tidak sepenuhnya diberikan untuk mempersiapkan lulusan Pendidikan Kesetaraan agar dapat bekerja atau memulai bekerja sendiri dengan efisien.
        Tujuan yang dinyatakan di dalam Paket B adalah mempersiapkan peserta didik untuk bekerja, sementara Paket C diarahkan kepada persiapan kewirausahaan. Kajian/Penilaian Cepat yang dilakukan oleh sebuah lembaga masyrakat menemukan adanya perbedaan pandangan yang sangat besar antara pegawai Dinas Pendidikan dan pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di provinsi, mulai dari pemahaman kesempatan kedua terkait Pendidikan Kesetaraan hingga program pengembangan keterampilan non-formal, dan juga pemahaman yang menggabungkan keduanya. Masing-masing tujuan tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dan membutuhkan kapasitas tutor dan konten pembelajaran yang lebih spesifik.

2.7     Sasaran Pendidikan Kesetaraan
v  Kelompok masyarakat usia 15 – 44 yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
v  Kelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar sendiri dengan flexi learning seperti komunitas sekolah rumah atau komunitas e- learning.
v  Penduduk yang terkendala ke jalur formal karena berbagai hal berikut:
v  Potensi khusus seperti pemusik, atlet, pelukis dll,
v  Waktu seperti pengrajin, buruh, dan pekerja lainnya,
v  Geografi seperti etnik minoritas, suku terasing dan terisolir,
v  Ekonomi seperti penduduk miskin dari kalangan petani, nelayan, penduduk kumuh dan miskin perkotaan, pekerja rumah tangga, dan tenaga kerja wanita,
v  Keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah), bermasalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak Lapas.
 2.8    Sasaran Pencapaian
v  Sasaran utama pendidikan kesetaraan adalah peserta didik putus sekolah 3 tahun di atas usia sekolah.
v  Sebagian usia sekolah sebagai layanan khusus bila akses terhadap sekolah formal    tidak ada.
2.9     Tujuan Pendidikan Kesetaraan
v  Memperluas akses Pendidikan Dasar 9 tahun melalui jalur Pendidikan Non formal Progam Paket A dan Paket B.
v  Memperluas akses Pendidikan Menengah melalui jalur Pendidikan Nonformal Progam Paket C.
v  Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing Pendidikan Kesetaraan program Paket A, B dan C.
v  Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan lulusan Pendidikan Kesetaraan.


 3.0    Kualifikasi Akademik
v  Pendidikan minimal SPG/SGO/Diploma II dan yang sederajat untuk Paket A dan Paket B, dan Diploma III untuk Paket C.
v  Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/MTs untuk Paket B dan guru SMA/M Aliyah untuk Paket C.
v  Tenaga lapangan Dikmas untuk latar belakang jurusan pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran.
v  Kyai, ustadz di pondok pesantren dan tokoh masyarakat dengan kompetensi yang sesuai dengan pelajaran yang berkaitan.
v  Nara Sumber Teknis (NST)dengan kompetensi/kualifikasi sesuai dengan mata pelajaran keterampilan yang diampunya, seperti penyuluh pertanian atau kelompok tani nelayan andalan (KTNA)




BAB 3    PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Pendidikan adalah Belajar, yang dipelajari adalah ilmu, dan ilmu yang di terapkan di dalam kehidupan sehari-hari..
1.2  Daftar Pustaka