ILMU SOSIAL DASAR
NAMA : HASAN WIJAYA SILALAHI
KELAS : 1KB04
NPM : 23112350
MATERI : ILMU SOSIAL
DASAR
DOSEN : IRA
WINDARTI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan kita semua kesehatan ,dengan
beriringan dengan doa dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah Ilmu Sosial
Dasar ini dengan baik . Saya mengucapkan terima
kasih kepada
ibu dosen yaitu ibu Ira Windarti
yang telah memberikan tugas makalah yang membahas tentang” Ilmu sosial
Dasar ”.Walaupun ada sedikit kekurangan
dalam penulisan ini harap Ibu dosen dapat memakluminya karena saya masih dalam proses belajar dan akan terus memperbaikinya
.Saya mohon Ibu dapat memeriksa dan melihat hasil tulisan saya.
Tak lupa pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak teima kasih kepada orang-orang yang telah
mempostingkan materinya pada blog.
Depok, Oktober 2012
Penulis
Hasan Wijaya
Silalahi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……2
DAFTAR ISI …… 3
BAB I : PENDAHULUAN ……4
1.1
Latar Belakang Atau Abstraksi……4
1.2
Maksud dan Tujuan……6
1.3
Rumusan Masalah……6
BAB
II : ISI……7
2.1
Sekilas Tentang Ilmu-Ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial
Dan Ilmu
Sosial Dasar …7
2.2
Ilmu Sosial Dasar Sebagai Komponen
Mkdu …9
2.3
Ruang Lingkup Pembahasan ……10
2.4
Masalah-Masalah Sosial Dan Ilmu Sosial……11
BAB
III : PENUTUP……14
3.1
Kesimpulan……14
3.2
Daftar Pustaka……14
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Latar belakang atau abtraksi diberikannya mata kuliah atau materi kuliah ISD(Ilmu Sosial Dasar)
di perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal yaitu:
v
Banyaknya
kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para
cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih
berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah
Belanda yaitu kelanjutan dari politik ‘balas budi/ etisce politik ’ oleh Conrad Theodore van Deventer.
v
Sistem
pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri
sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta tidak mengenali
dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah
menjadi ‘menara gading’ yang
menghasilkan tenaga-tenaga ‘tukang’ yang tidak atau kurang peka terhadap denyut
kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Sedangkan
tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya
menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis, dan profesional.
I.
Kemampuan
personal/ kemampuan kepribadian
Dengan
kemampuan personal
ini tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang
mencerminkan kepribadian masyarakat Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai
keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan/ pancasila serta memiliki pandangan luas
dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
II.
Kemampuan
Akedemik
Adalah
kemampuan untk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis,
menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan
analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
III.
Kemampuan
Profesional
Adalah
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli
diharapkan memliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan
seseorang mempelajari ilmu Sosial Dasar adalah agar dapat mengetahui cara-cara
berperilaku di depan umum dan di tempat dimana mereka di tempatkan. Sebenarnya
itu tujuan utama seseorang belajar ISD, tujuan utama nya adalah agar mereka
dapat berperilaku layaknya manusia normal, dan membentuk diri mereka dengan
peraturan-peraturan yang telah dibuat,
dan juga mereka harus menghargai hal-hal yang sangat kecil sehingga mereka
menjadi bijaksana dalam memilih suatu hal.
1.3 RUMUSAN PERMASALAHAN
v
Masalah-masalah
sosial dan Ilmu Sosial Dasar
v
Masalah-masalah
sosial dan ahli ilmu sosial
v
Masalah-masalah
sosial
BAB 2 ISI
2.1 SEKILAS TENTANG ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR
a.
Ilmu-ilmu
Sosial
Filsafat
/ philoshopia merupakan sumber dari
segala ilmu pengetahuan, baik
ilmu
alam maupun ilmu sosial bermula dari filsafat, dari filsafat lahir tiga cabang
ilmu pengetahuan yaitu :
1.
Natural
Science/ ilmu-ilmu alamiah atau ilmu IPA.
2.
Social
Science/ ilmu-ilmu sosial atau ilmu IPS.
3.
Humanities/
ilmu-ilmu budaya meliputi bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain-lain.
Ilmu-ilmu
sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan,
khususnya Indonesia. Wujud adanya perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia
setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan adalah :
v
Berdirinya
Akademi Politik di Yogyakarta yang disponsori oleh tenaga akademis pembina ilmu
politik di Belanda.
v
Didirikannya
balai perguruan tinggi Gajah Mada yang mempunyai dua fakultas yaitu fakultas
Sastra dan fakultas Sosial.
v
Berdirinya
Akademi kepolisian
Dalam
perkembangan selanjutnya dari ketiga lembaga pendidikan tinggi inilah
berkembang ilmu-ilmu sosial di Indonesia, dewasa ini hampir semuaperguruan
tinggi di Indonesia menyelenggarakan pengajaran dalam bidant ilmu sosial.
b.
Ilmu
pengetahuan Sosial (IPS)
Dari
perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial atau disebut Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah
ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar dan menengah ( elementry and secondary school). Dengan demikian Ilmu
Pengetahuan Sosial ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi
penggunaan program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar lainnya yang
sederajat.
IPS adalah
bidang studi yang merupakan paduan/ fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial.
Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu
sosial lainnya menjadi bahan baku bagi pelaksanaan pengajaran di sekolah dasar
dan menengah. Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial otomatis dapat menjadi bahan
pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan dengan tingkat usia, jenjang
pendidikan dan perkembangan pengetahuan anak didik sangat menentukan materi
ilmu-ilmu sosial mana yang tepat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS.
c.
Ilmu
Sosisal Dasar
ISD adalah
gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan
pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang
diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif
pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu
sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipiil.
2.2 ILMU
SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU
Dari
ketiga kemapuan yang duharapkan dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga
ahli, kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui mata kuliah dasar
umum atau MKDU. MKDU berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan
pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang keahlian atau
golongan asal masing-masing, tetapi juga membantu mahasiswa menemukan diri
sendiri dan menempatkan diri dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang
sedang berlangsung. MKDU terdiri dari 6 matakuliah yaitu:
1.
Agama
2.
Pancasila
3.
Kewiraan
4.
Ilmu
alamiah dasar / IAD
5.
Ilmu
sosial dasar/ ISD
6.
Ilmu
budaya dasar/ IBD
Tujuan Mata Kuliah Dasar Umum adalah :
1.
Sebagai
usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai
anggota masyarakat, bangsa, serta agama.
2.
Untuk
menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial
yang timbul dalam masyarakat.
3.
Memberi
pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara
interdisipliner/ antar ilmu pengetahuan, sehingga memudahkan mereka berkomunikasi.
Ilmu sosial dasar sebagai bagian dari
mata kuliah dasar umum mempunyai tema pokok perkuliahan yaitu hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungannya.
Tujuan ilmu sosial dasar adalah:
Membantu perkembangan wawasan pemikiran
dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan
ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar
Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia lainnya.
2.3 RUANG
LINGKUP PEMBAHASAN
Berpangkal pada
tujuan diatas maka ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
1.
Adanya
berbagai aspek yang merupakan satu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan sendiri/ menurut keahlian yang berbeda-beda, maupun sebagai gabungan
pendekatan gabungan antar bidang.
2.
Adanya
keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang
maisng-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan
pola tingkah laku sendiri, tetapi juga amat banyaknya kesamaan kepentingan
kebutuhan serta persamaan dalam pola-pola pemikiran da tingkah laku yang
menyebabkan pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerjasama dalam
masyarakat kita.
Bedasarkan
ruang lingkup diatas kiranya masih perlu penjabaran lebih lanjut untuk bisa
dioperasionalkan kedalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan yaitu:
1.
Mempelajari
dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungannnya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2.
Mempelajari
dan menyadari adanya masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.
Mengkaji
masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi serta menyadari identitasnya
sebagai mahasiswa.
4.
Mempelajari
hubungan antara warga negara dan negara
5.
Mempelajari
hubungan antara pelapisn sosial dan persamaan derajat
6.
Mempelajari
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7.
Mempelajari
dan menyadari adanya pertentangan-pertentangan sosial bersamaan dengan adanya
integrasi masyarakat
8.
Mempelajari
usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh manusia untuk
memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.
2.4 MASALAH-MASALAH SOSIAL
DAN ILMU SOSIAL
v
Masalah-masalah
sosial
Masalah-masalah
yang dihadapi masyarakat tidaklah sama, hal ini disebabkan perbedaan tingkat
perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana
masyarakat itu hidup. Masalah-maslah tersebut dapat berupa masalah sosial,
moral, politik, ekonomi, agama dll.
Yang membedakan
masalah sosial dengan masalah lainnya bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya
dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial. Pengertian masalah sosial
:
1.
Menurut
masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah
sosial.
2.
Menurut
para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan
terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Contoh:
pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena
merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu.
Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang
kejahatan.
Dengan demikian suatu masalah bisa
digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah
sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh
umum tetapi tidak oleh ahli.
Batasan
mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa
masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak
disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.
v
Masalah-masalah
sosial dan ahli ilmu sosial
Masalah-masalah
sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu
yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk
mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya.
Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial
adalah ahi filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.
Disamping itu
berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi,
sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadiakan masalah sosial
sebagai ruang lingkup studi tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial,
namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing.
Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial
dan kebudayaan.
Sejumlah ahli
ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan
Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah
sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan
lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal
dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki
masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.
v
Masalah-masalah
sosial dan Ilmu Sosial Dasar
ISD sebagai
suatu mata kuliah menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai mahkluk
sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang
melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan
menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan
hakikat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial
akan digunakan.
Sedangkan menurut kacamata subyektif,
masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat
yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa yang
mempelajari mata kuliah ISD.
Dengan
penggabungan kacamata subyektif dan obyektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai
masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam
kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga negara Indonesia.
BAB 3 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
ISD(Ilmu Sosial Dasar)
adalah mata kuliah dasar umum yang dipelajari oleh mahasiswa/i . Materi kuliah
tentang ISD adalah masalah-masalah social yag ada di sekeliling kita, dimana
ISD juga berfungsi untuk membentuk sikap dan kepribadian mahasiswa/i bagaimana
seharusnya bersikap, dan berpikir secara kritis untuk mencari jalan keluar yang
baik.
3.2
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar